Senin, 03 November 2014

Jaringan Lokal Akses Kabel - Jaringan Telekomunikasi



Jaringan Lokal Akses Kabel - Jaringan Telekomunikasi
KONFIGURASI dan PEMASANGAN JARINGAN KABEL TELEPON 

       Jaringan kabel yang menghubungakan sentral telepon ke pelanggan menggunakan 
media transmisi kabel tembaga ( cooper ) berjumlah sepasang ( pair ) untuk 1 pelanggan . 
Kabel ini ditarik dari MDF ( pada sentral ) sebagai titik distribusi primer/utama melalui 
konstruksi kabel primer ( terdiri dari manhole dan duct ) kemudian akan 
ditempatkan/diterminasikan ke Rumah Kabel sebagai titik distribusi sekunder . Lalu di
distribusikan ke rumah penduduk melalui Distribution Point yang biasanya bisa diletakkan
pada tiang, atau dinding atas rumah atau gedung . Setelah itu dengan menerapkan prinsip Instalasi Kabel Rumah/Gedung ( IKR/G ) jaringan tersebut dihubungkan ke pesawat telepon dengan roset tentunya. 

                                                               Gambar 1.1 Konfigurasi Jaringan Kabel

Adapun bagian pendukung sistem konfigurasi jaringan kabel telepon ini diantaranya : 

1 .Main Distribution Frame ( MDF )
       MDF adalah rangka pembagi utama, yaitu tempat terminasi antara kabel telepon 
ke sentral dan kabel telepon ke pelanggan . MDF terdiri dari frame vertikal dan frame 
horizontal . Pada bagian frame vertikal, frame ini dihubungkan dengan kabel 
primer sedangakan bagian frame horizontal dihubungkan dengan SLIC 
( Subscriber Line Interface Card ) 

                                                                   Gambar 1.2 Konstruksi MDF

2. Kabel Primer 

         Kabel Primer adalah kabel yang ditempatkan dari MDF ( Main Distribution Frame ) 
di dalam gedung sentral telepon kemudian diteruskan ke arah distribusi primer yakni 
Rumah Kabel ( RK ) . Cara penempatan kabel ini melalui dua cara, yakni Tanam Langsung 
atau Duct, dan penggunaan titik penarikan kabel Manhole dan Handhole, selain itu terdapat 
juga Daerah yang di Catu secara Langsung ( DCL ). Jumlah pair untuk kabel primer adalah 2/3 dari total perkiraan kabel sekunder yang ditempatkan atau diterminasikan pada titik distribusi primer Rumah Kabel untuk deman 5 tahun . Adapaun penjelasan untuk jenis cara penempata kabel ialah : 

a . Aplikasi Tanam Langsung, cara ini diterapkan pada daerah yang relatif stabil dengan 
deman kurang dari 300 pair . Kapasitas kabel yang digunakan untuk tanam langsung ini 
membutuhkan kabel sebanyak 400 pair .
b . Aplikasi Duct, cara ini diterapkan untuk kabel primer dimana apabila terdapat pada daerah 
yang  dilayani tidak stabil, seperti rawan terhadap penggalian dan pembongkaran struktur 
tanah, atau pembangunan . Kekuatan kabel dan duct harus diperkirakan tahan sampai 
10 tahun, sedangkan kapasitas duct itu sendiri harus diperkirakan sampai 5 tahun . 

    Untuk aplikasi kabel primer yang menggunakan teknik duct diperlukan konstruksi
manhole dan handhole untuk pernarikan kabel . Manhole dan Handhole ditempatkan pada
trotoar jalan yang mudah dicapai . Panjang maksimum antara Manhole/Handhole adalah
240 m dan 150 m untuk jalur yang berbelok . Kapasitas duct terdiri atas kapasitas kecil yakni 2
atau 4 pipa, dan kapasitas besar yakni lebih dari 4 pipa . Kemudian untuk penambahan kabel di
masa yang akan datang, maka pada setiap jalur harus ditambahkan minimal 1 pipa kosong .

3 . Rumah Kabel ( RK )

        Rumah Kabel atau nama lainnya juga disebut Cross Connect Cabinet, yang menjadikan
distribusi kabel primer fleksibel dan menghubungkan jaringan kabel primer dengan jaringan
kabel sekunder . Cakupan Rumah Kabel ( RK ) ditentukan oleh batas - batas geografis, contoh
nya seperti sungai, jalan besar, pegunungan, dan lainnya . Tetapi jika tidak begitu spesifik,
maka disesuaikan dengan batas kapasitas RK tersebut . Umumnya satu RK digunakan untuk
maksimum 900 pelanggan . Kapasitasnya ditentukan oleh demand 5 tahun mendatang .
Kapasitas RK terdiri dari ukuran 800, 1200, 1600, dan 2400 . RK disusun atas blok - blok
terminal dengan kapasitas 100 dan 200 SST. Penempatan RK sering dilakukan di pinggir jalan, sehingga digunakan kabinet yang ditopang oleh konstruksi sekitar 50 cm di atas tanah .

4. Kabel Sekunder

        Kabel Sekunder ialah kabel yang pada jaringan transmisi telepon ditempatkan dari Rumah
 Kabel ( RK ) menuju ke Distribution Point sebelum disampaikan ke rumah - rumah pelanggan.
Pendistribusian kabel sekunder ini melalui 2 cara, yakni sistem kabel udara dan
sistem kabel bawah tanah . Pendistribusian kabel sekunder ini menggunakan tiang .
      Ukuran kabel sekunder tergantung jumlah pair ke Distribution Point ( DP ), yang
estimasinya adalah untuk keperluan demand 5 tahun . Jumlah pair yang didistribusikan akan
diakumulasikan sepanjang rute kabel sekunder sampai sejumlah 200 pair banyaknya .
Tetapi ada baiknya menerapkan layanan per 100 pair . Penggunaan sistem kabel udara
digunakan jika rute kabel adalah daerah yang merupakan daerah temporer, yang sedang
ada pembangunan dengan kepadatan demand yang rendaj serta lokasi geografis susah digali.
Sedangkan penggunaan sistem kabel tanam langsung ( bawah tanah ) harus melihat
situasi daerah dan tanahnya mudah digali dan stabil .
        Penggunaan tiang pada jaringan sekunder terdiri dari pemakaian tiang - tiang utama,
tiang percabangan, tiang penyokong, tiang temberang tarik, tiang temberang labrang .
Jarak antara tiang adalah 40 m dan tidak boleh melebihi 55 m . Panjang tiang adalah 7 - 9 m
dengan lengkungan kabel minimum 4,5 m dan 6 m jika menyebrang jalan . Dalam proses
pendistribusian kabel ini diharapakan penyambungannya harus terkonsentrasi dan
diminimalkan . Untuk percabangan kabel maksimum adalah 4 cabang .

5. Distribution Point ( DP )

    Distribution Point adalah suatu tempat terminasi kabel yang digunakan untuk
menghubungkan kabel sekunder ke saluran dropwire ke rumah pelanggan yang
kemudian diteruskan ke pesawat telepon . Distribution Pint ( DP ) diletakkan di atas tiang
maupun di dinding . Daerah cakupan DP ditetapkan sedemikian rupa sehingga kabel dropwire
dapat menjangkau rumah pelanggan . Kapasitas DP umumnya terdiri dari 10 dan 20 pair,
namun dalam beberapa aplikasi terdapat kapasitas 49, 60, dan 100 pair . Kapasitas 10 pair
biasanya dapat digunakan di daerah residential, sedangkan untuk kapasitas 20 pair dapat
digunakan pada daerah bisnis . Tempat sisi peletakan Distribution Point ( DP ) ini bisa pada
tiang atau pada dinding . Untuk daerah yang dengan kebutuhan kecil dapat ditambahkan
penggunaan tiang untuk menyokong dropwire . Namun demikian, jika terdapat lebih dari
3 line dropwire, yang melebih jarak 150 m, lebih baik ditiadakan .

6. Instalasi Kabel Rumah / Gedung ( IKR/G )
      IKR/G adalah tata cara pemasangan jaringan telepon yang ada dalam rumah atau
gedung . Titik hubungannya dimulai dari Kotak Titik Bagi ( KTB ) atau Distribution Point
dilanjutkan sampai ke pesawat telepon pelanggan . IKR/G pada dasarnya sangat sederhana,
namun apabila kasusnya yang dipasang adalah perangkat PABX kapasitas besar dalam
suatu gedung, maka akan sangat diperlukan pengetahuan lebih detail dan rinci, serta
pengalaman tersendiri .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar