Setelah lama tidak menulis malam ini saya memaksakan lagi utk memulainya kembali.
PENDIDIKAN anak sejak kecil harus lepas dari unsur pemaksaan dan memberikan ruang seluas-luasnya bagi mereka untuk berkembang. Perkembangan ini sesuai dengan umur. Caranya, dengan memberikan kebebasan bagi anak untuk tumbuh kembang secara normal dan punya ruang untuk berekspresi. Baik itu ditingkatkan SD/MI, SMP sederajat, SMA sederajat.
Anak-anak hanya bisa berekspresi jika diberi ruang dan waktu.
Salah satunya memberikan kesempatan mereka untuk bermain. Bermain bagi anak-anak bisa banyak melakukan hal yang bisa membentu mental mereka. Mulai dari menumbuhkan sifat kreatif, aktif dan mengenal lingkungan lebih dekat. Termasuk bersosialisasi secara wajar.
Jika ini dikurangi, kreatifitas anak akan hilang. Terlebih mereka mendapatkan berbagai materi pelajaran dengan rentang waktu panjang. Nyaris tanpa ada ruang bagi mereka untuk mencerna.
“Yang perlu disadari, anak bukan celengan yang bisa menampung semua materi. Mereka harus diberi ruang untuk berkreasi,”. Pasalnya, sifat kreatif ini tidak terbentuk sejak dini karena sudah harus disibukan pelajaran. Belum lagi, banyak orang tua yang meminta mereka untuk ikut les usai jam pelajaran.
“Mereka akan jadi generasi yang miskin kreatifitas,” pendidikan agama sangat penting karena mampu menjadi pondasi pembentuk agar berakhlak mulia. Terlebih lagi, pendidikan agama di sekolah umum sangat minim. Dalam seminggu mereka hanya mendapatkan satu jam pelajaran agama. Tentu saja ini sangat kurang. Belum lagi dengan dengan adanya anggapan pelajaran tidak penting karena tidak masuk ujian akhir. “Ini yang jadi kekhawatiran kita.
Sebagai orang tua selayaknya kita berusaha memberikan & mengarahkan mereka.
Salam Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar